Rabu, 29 Juni 2011

Pemanfaatan Stater KIT IPA


Pemanfaatan Stater KIT IPA bagi Guru dilingkup PSBG "Angling Dharma"

Dengan berbagai upaya yang dilakukan Gugus Sekolah 01 yang dipandu oleh fasilitator dari PSBG Angling Dharmo , dapat mengadakan KKG rutin berupa pemanfaatan Stater KIT IPA dalam proses belajar.
Pelaksanaan KKG dimaksud pada tanggal 20 Oktober 2009 yang diikuti oleh 30 Orang terdiri dari 12 peserta laki-laki dan 18 peserta perempuan .

Stater KIT IPA di PSBG seluruhnya dimanfaatkan oleh peserta KKG , kegiatan diawali dengan bedah materi per kelas . Dari hasil bedah itu masing-masing kelompok dalam kelas mengangkat satu tema untuk menyusun langkah – langkah pembelajaran yang memanfaatkan Stater KIT IPA dengan pendekatan PAKEM .
Pemanfaatan Stater KIT IPA terlebih dahulu memilih , memilah dan menyiapkannya alat , selanjutnya merangkai , mensimulasikan pada peserta yang lain , sehingga terlaksananya PBM yang baik.dan dilengkapi lembar kerja , lembar evaluasi serta format penilaian .
Tujuan dari pelaksanaan KKG rutin tersebut membantu Guru meningkatkan Kompetensi , utamanya dalam pembelajaran IPA di kelas Tinggi .




Alat Peraga Murah : Replika Jantung

Alat Peraga Murah Replika Jantung
Alat Peraga Murah Replika Jantung
Latar belakang pembuatan Alat :
- Belum ada APM jantung yang digunakan untuk mempelajari dan menjelaskan proses peredaran darah ke seluruh tubuh.
- Perlu adanya alat peraga sirkulasi darah agar siswa mudah memahami bagaimana proses peredaran darah bisa terjadi.

Tujuan Pembuatan Alat :
- Untuk menguji kebenaran teori yang telah dipelajari dari buku IPA, yang sampai saat ini belum mempunyai alat yang menggambarkan proses peredaran darah dilihat secara transparan.

Teknik Pembuatan Alat :

Bahan dan Alat :
6 buah botol plastik bekas minyak wangi.
3,5 selang kecil
2 buah gotri kecil
2 buar per kecil
Air dan pewarna merah darah.

Cara Pembuatan Alat
Jantung membutuhkan 4 buah botol ( 2 buah botol untuk serambi kiri dan kanan, dan 2 buah botol untuk bilik kiri dan kanan )
Katup Jantung butuh selang, 2 buah gotri, dan 2 buah per yang bisa bergerak membuka dan menutup.
Pembuluh Darah menggunakan selang kecil
Paru-paru dan tubuh masing masing menggunakan 1 buah botol.
Bahan-bahan tersebut kami rangkai menjadi alat peraga sirkulasi darah.

Cara Kerja Alat :
- Ketika Bilik kiri Jantung buatan ditekan air akan mengalir dari bilik kiri menuju keseluruh tubuh melalui pembuluh nadi, kemudian menuju keserambi kanan melalui pembuluh balik. Air tidak bisa masuk ke serambi kiri karena katub jantung kiri menutup dan katup kanan akan terbuka ketika bilik kiri ditekan.
- Begitu juga ketika bilik kanan ditekan air akan mengalir dari bilik kanan menuju ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru kemudian menuju ke serambi kiri melalui pembuluh balik paru-paru. Air tidak masuk ke ke serambi kanan karena katub jantung kanan akan menutup dan katupkana akan terbuka ketika bilik kanan ditekan.
- Begitu seterusnya cara kerja alat “ Gambaran fungsi jantung terhadap sirkulasi darah dilihat cecara transparan “ karena semua bahan dibuat dari bahan yang transparan.

Fungsi dan Kegunaan Alat.
- Alat IPA ini berfungsi sebagai replikasi sederhana jantung
- Gambaran sirkulasi darah dilihat secara transparan.
- Digunakan sebagai alat peraga bagi guru ketika menyampaikan materi tentang peredaran darah.

Kesimpulan.
- Peningkatan prestasi siswa ditentukan oleh usaha dan kemauan yang tinggi dari siswa itu sendiri, disamping bimbingan orang tua maupun guru.
- Untuk menunjang keberhasilan tersebut kami mencoba berkarya untuk membuat alat belajar IPA tentang proses peredaran darah.
- Mudah mudahan alat IPA ini bermanfaat bagi teman-teman pecinta IPA khusunya, dan dunia pendidikan pada umumnya.
Penulis mempresentasikan Replika Jantung pada lomba APM Yang diselenggarakan oleh DBE2 Semarang.
Penulis mempresentasikan Replika Jantung pada lomba APM Yang diselenggarakan oleh DBE2 Semarang.
Alat IPA ini dibuat oleh : Subyanto (LRC PSBG Dwarawati Gugus Abu Umar Blora). Silakan teman-teman untuk mencoba membuatnya.




Alat Peraga - Battery dari Buah Jeruk
Image


Naiknya harga bahan pokok, bahan bakar minyak dan barang-barang kebutuhan lainnya, tidak membuat gundah sebagaian guru di Gugus 1 Mamajang Kota Makassar, dalam merancang dan menyiapkan Alat Peraga Murah (APM) dengan memanfaatkan barang/bahan bekas dan lingkungan sekitar sebagai sumber dan bahan belajar.
Mata Pelajaran Sains/IPA memberikan banyak inspirasi untuk menciptakan sumber energi alternatif,seperti energi listrik dan cahaya yang sangat efektif membantu guru membelajarkan siswa-siswanya. Guru-guru SD Muhammadiyah II Mamajang sebagai salah satu binaan DBE 2, membuat ALat Peraga Sains yang murah, bernama "Baterai Jeruk" dalam ajang KKG II Paket Pembelajaran Sains yang berlangsung tanggal 6 dan 7 Agustus 2008.
Apakah anda ingin tahu bagaimana membuatnya?.

Alat dan Bahan :

Jeruk nipis 5 biji
Lempeng seng ukuran 5 cm x 0,5 cm sebanyak 5 lembar
Lempeng tembaga 5 batang ukuran 5 cm x 0,5 cm
Kabel halus
Lampu LED

Cara kerja :

Setiap jeruk ditusuk 4 lempeng seng,yang berfungsi sebagai kutub negatif (-),dan satu lempeng tembaga yang berfungsi sebagai kutub positif (+), dalam satu belahan yang sama pada jeruk.
Lempeng seng pada jeruk yang satu dihubungkn dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain melalui kabel kecil.
Hubungkan dengan lampu LED.

Hasil/kegunannya:

Lampu akan menyala

Menunjukkan atau membuktikan sumber energi listik.
Belanja Sekering

Falsafah Jawa

Ngelmu iku
Kalakone kanthi laku
Lekase lawan kas
Tegese kas nyantosani

Setya budaya pangekese dur angkara
Ilmu (hakekat) itu diraih dengan cara menghayatinya dalam setiap perbuatan, dimulai dengan kemauan.
Artinya, kemauan membangun kesejahteraan terhadap sesama,
Teguh membudi daya Menaklukkan semua angkara


Angkara gung
Neng angga anggung gumulung
Gegolonganira
Triloka lekeri kongsi
Yen den umbar ambabar dadi rubeda.

Nafsu angkara yang besar
ada di dalam diri, kuat menggumpal,
menjangkau hingga tiga zaman,
jika dibiarkan berkembang akan
berubah menjadi gangguan.


Beda lamun kang wus sengsem
Reh ngasamun
Semune ngaksama
Sasamane bangsa sisip
Sarwa sareh saking mardi martatama

Berbeda dengan yang sudah menyukai dan menjiwai,
Watak dan perilaku memaafkan pada sesama,
Selalu sabar berusaha menyejukkan suasana,


Taman limut
Durgameng tyas kang weh limput
Karem ing karamat
Karana karoban ing sih
Sihing sukma ngrebda saardi pengira

Dalam kegelapan.
Angkara dalam hati yang menghalangi,
Larut dalam kesakralan hidup,
Karena temggelam dalam samodra kasih sayang,
kasih sayang sukma (sejati) tumbuh berkembang sebesar gunung


Yeku patut tinulat tulat tinurut
Sapituduhira,
Aja kaya jaman mangkin
Keh pra mudha mundhi diri
Rapal makna

Itulah yang pantas ditiru,
contoh yang patut diikuti
seperti semua nasehatku.
Jangan seperti zaman nanti
Banyak anak muda yang menyombongkan diri
dengan hafalan ayat,


Durung becus kesusu selak besus
Amaknani rapal
Kaya sayid weton mesir
Pendhak pendhak angendhak
Gunaning jalma

Belum mumpuni sudah berlagak pintar.
Menerangkan ayat seperti sayid dari Mesir,
Setiap saat meremehkan kemampuan orang lain.


Kang kadyeku
Kalebu wong ngaku aku
akale alangka
Elok Jawane denmohi
Paksa langkah ngangkah met
Kawruh ing Mekah

Yang seperti itu,
termasuk orang mengaku-aku.
(padahal) Kemampuan akalnya dangkal,
Keindahan ilmu Jawa malah ditolak.
Sebaliknya, memaksa diri mengejar ilmu di mekah,


Nora weruh
rosing rasa kang rinuruh
lumeketing angga
anggere padha marsudi
kana kene kaanane nora beda

Tidak memahami hakekat ilmu yang dicari,
sebenarnya ada di dalam diri.
Asal mau berusaha,
sana sini (ilmunya) tidak berbeda,


Uger lugu
Den ta mrih pralebdeng kalbu
Yen kabul kabuka
Ing drajat kajating urip
Kaya kang wus winahya sekar srinata

Asal tidak banyak tingkah,
agar supaya merasuk ke dalam sanubari.
Bila berhasil, terbuka derajat kemuliaan hidup yang sebenarnya.
Seperti yang telah tersirat dalam tembang sinom (di atas).


Basa ngelmu
Mupakate lan panemune
Pasahe lan tapa
Yen satriya tanah Jawi
Kuna kuna kang ginilut tripakara

Yang namanya ilmu,
dapat berjalan bila sesuai dengan cara pandang kita.
Dapat dicapai dengan usaha yang gigih.
Bagi satria tanah Jawa,
dahulu yang menjadi pegangan adalah tiga perkara yakni;


Lila lamun kelangan nora gegetun
Trima yen ketaman
Sakserik sameng dumadi
Tri legawa nalangsa srah ing Bathara

Ikhlas bila kehilangan tanpa menyesal,
Sabar jika hati disakiti sesama,
Ketiga ; lapang dada sambil berserah diri pada Tuhan.


Bathara gung
Inguger graning jajantung
Jenek Hyang wisesa
Sana pasenedan suci
Nora kaya si mudha mudhar angkara Tuhan Maha Agung
.
Di letakkan dalam setiap hela nafas.
Menyatu dengan Yang Mahakuasa,
Teguh mensucikan diri,
Tidak seperti yang muda,
Mengumbar nafsu angkara.